Wali Kota Sachrudin Pimpin Apel Siaga Bencana di BPBD Tangerang, Tetapkan Status Siaga Darurat hingga Maret 2026




BUANA NEWS - PEMERINTAHAN


Tangerang, 11 Desember 2025 – Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, memimpin Apel Siaga Bencana Kota Tangerang di Lapangan Parkir Situ Cipondoh pada Rabu (10/12/2025). Dalam acara yang diikuti lebih dari 700 peserta dari berbagai stakeholder kebencanaan, Sachrudin menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mulai Desember 2025 hingga Maret 2026. Penetapan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh elemen masyarakat terhadap potensi banjir, genangan, dan angin kencang akibat cuaca ekstrem.

Sachrudin menekankan paradigma baru dalam penanganan bencana, di mana Pemkot Tangerang harus bergerak proaktif sebelum bencana terjadi, bukan reaktif setelahnya. "Sederhana saja, ketika kita siap, biasanya musibah memilih jalan lain. Tapi kalau kita lengah, genangan kecil pun bisa berubah jadi bencana," ujarnya dalam amanat apel. Ia juga mengingatkan bahwa bencana tidak hanya dipicu oleh intensitas hujan, melainkan juga perilaku manusia seperti pembuangan sampah sembarangan yang menyumbat saluran air.

Sebagai bentuk solidaritas nasional, Sachrudin menginstruksikan pengiriman personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang beserta tim medis ke wilayah Sumatera yang terdampak bencana alam baru-baru ini, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. "Atas nama Pemerintah Kota Tangerang, kami menyampaikan duka cita mendalam. 

Saya telah menginstruksikan pengiriman personel BPBD dan tim medis untuk membantu penanganan di daerah terdampak," tegasnya. Instruksi ini menunjukkan komitmen lintas daerah, di mana bencana dianggap sebagai urusan bersama tanpa ego sektoral.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, menyambut baik instruksi tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memastikan personel yang dikirim tepat sasaran. "Apel siaga ini diikuti lebih dari 700 peserta, mulai dari petugas lapangan hingga pimpinan stakeholder. Kami juga telah menyiapkan sistem peringatan dini berbasis aplikasi agar warga bisa menerima informasi secara cepat," kata Mahdiar.

Sachrudin juga mengajak para camat dan lurah untuk memeriksa infrastruktur di wilayah masing-masing, termasuk drainase dan saluran air, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. "Kembalikan keseimbangan lingkungan dimulai dari hal sederhana: menjaga kebersihan. Kolaborasi pemerintah, aparat, dunia usaha, dan relawan menjadi kunci hadapi cuaca ekstrem," tambahnya.

Penetapan status siaga darurat ini didasari usulan BPBD Kota Tangerang setelah pembahasan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tren peningkatan banjir dan angin kencang sepanjang 2025 menjadi pengingat akan urgensi kesiapsiagaan. Pemkot Tangerang juga terus memperkuat armada BPBD, dengan tambahan delapan unit kendaraan operasional baru pada November lalu, sehingga total mencapai 29 unit.

Acara apel diakhiri dengan simulasi evakuasi dan pembagian tugas kepada relawan. Sachrudin berharap langkah ini dapat meminimalkan dampak bencana dan menjadikan Tangerang sebagai kota tangguh bencana. (Boy)
Lebih baru Lebih lama